Materi Dasar
DASAR
TEORI
KINEMATIKA
Kinematika
adalah cabang fisika yang
mempelajari tentang gerak. Benda dikatakan bergerak jika benda mengalami
perubahan posisi. Besar perubahan posisi dinyatakan sebagai perpindahan.
Perpindahan yang terjadi setiap satuan waktu disebut dengan kecepatan. Jika
kecepatan benda berubah maka kita mengenal besaran percepatan. Percepatan
adalah perubahan kecepatan setiap detik.
A. Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus
Berubah Beraturan (GLBB)
Sebuah benda bisa dikatakan
sebagai benda bergerak bila benda tersebut mengalami perubahan posisi pada
benda lain yang ada di sekelilingnya. Bila di artikan, gerak merupakan suatu
perubahan tempat atau posisi benda semula terhadap titik acuan tertentu.
Dalam ilmu fisika disebutkan
bahwa gerak dibagi menjadi beberapa bagian. Namun bila dilihat berdasarkan
bentuk lintasannya, gerak dibagi menjadi dua yaitu gerak lurus dan gerak melengkung. Dan dalam materi kali ini menekankan
pada gerak lurus. Jika ditinjau dari besar kecepatan gerak setiap saat, gerak
lurus dibagi menjadi dua yaitu:
1.
Gerak
Lurus Beraturan (GLB)
Yaitu gerak yang perpindahan
bendanya selalu pada garis lurus dan percepatannya konstan.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Yaitu gerak yang perpindahan
bendanya selalu pada garis lurus dan percepatannya bertambah atau berkurang
pada setiap saat.
b. Gerak Vertikal ke Atas
c. Gerak Vertikal ke
Bawah
B. Percepatan
Sebelum membahas
percepatan, maka harus mempelajari tentang kecepatan terlebih dahulu karena
kecepatan dengan percepatan saling berkaitan. Kecepatan merupakan perubahan
suatu posisi terhadap waktu atau bisa juga diartikan berubahnya posisi disertai
perubahan waktu.
Percepatan
sendiri merupakan turunan pertama dari kecepatan terhadap waktu.Percepatan dan
kecepatan merupakan besaran vektor.
Keterangan :
a = percepatan rata – rata (m/s2)
Δv = perubahan kecepatan (m/s)
Δt = selang waktu (s)
V1 = waktu awal (m/s)
V2 =
kecepatan akhir (m/s)
t1 = waktu awal (s)
t2 = waktu akhir (s)
Apabila dilihat dari besaran kecepatannya,
percepatan bisa dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Percepatan Positif
Yaitu apabila suatu benda memiliki
kecepatan yang semakin tinggi dan hasil dari perhitungannya akan bernilai positif.
2. Percepatan
Negatif
Yaitu
apabila suatu benda memiliki kecepatan yang semakin rendah dan hasil dari
perhitungannya akan bernilai negatif.
Percepatan negatif lebih sering disebut perlambatan karena menurunnya nilai
kecepatan yang mengakibatkan suatu benda akan lebih lambat dari kondisi
sebelumnya.
DINAMIKA
Dinamika
merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang
gerak dan penyebab gerak. Penyebab gerak adalah gaya dan torsi. Gaya
dapat mengakibatkan benda yang diam menjadi bergerak secara translasi atau
menghentikan benda yang sedang bergerak translasi. Gaya dan pengaruhnya
terhadap gerak telah dipelajarai oleh Newton. Newton menjelaskan pengaruh
gaya terhadap gerak melalui tiga hukum Newton tentang gerak.
A. Jenis - Jenis Gaya
1. Gaya Berat (W)
Gaya
berat merupakan perkalian antara massa benda dengan percepatan gravitasi.
Hukum gravitasi newton menyatakan bahwa dua buah benda
dengan massa m1 dan m2 yang berada pada jarak r
mempunyai gaya tarik-menarik sebesar.
Keterangan:
F = gaya
tarik-menarik (N)
G = Tetapan gravitasi
(6,67 × 105 Nm2/kg2)
m1 =
massa benda 1 (kg)
m2 =
massa benda 2 (kg)
r = jarak kedua benda
(m)
Berdasarkan
persamaan di atas, jika m1 adalah massa bumi dan m2 adalah
massa benda yang masih terpengaruh gaya tarik bumi, maka percepatan gravitasi
(g) bumi dirumuskan sebagai berikut :
Dari
persamaan tersebut, besarnya gaya tarik bumi terhadap benda-benda di bumi dapat
dituliskan sebagai berikut :
Jadi, gaya berat atau berat benda
dapat dinyatakan sebagai berikut :
Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa besarnya berat
suatu benda berbanding lurus dengan percepatan gravitasi. Artinya jika
percepatan gravitasi disuatu tempat besar, maka berat benda akan menjadi besar
pula.
2. Gaya Normal (N)
Gaya normal terjadi karena adanya
interaksi antara partikel - partikel. Biasanya gaya normal terjadi pada dua
benda yang bersentuhan dan memiliki arah tegak lurus bidang sentuh. Apabila
benda digantung bebas maka benda tersebut tidak terdapat gaya normal.
Gaya normal dapat diartikan sebagai gaya
yang arahnya tegak lurus bidang. Untuk benda pada bidang datar, besarnya gaya
normal sama dengan gaya berat benda.
3. Gaya Gesek (f)
Gaya gesek merupakan konsep gaya yang berarah melawan gerak
benda atau arah kecenderungan benda bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua
buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk
padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas.
Gaya gesek dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Gaya Gesek Statis
Yaitu gaya gesek yang ada di antara dua benda yang tidak saling
bergerak.
b. Gaya Gesek Kinetis
Yaitu gaya gesek antara dua benda yang
bersentuhan yang saling bergerak. Besar gaya gesek kinetis biasanya lebih kecil
dari gaya gesek statis.
4. Gaya Sentripetal
Yaitu rumus gaya yang bekerja pada objek
yang bergerak melingkar. Besar gaya sentripetal sebanding dengan kuadrat
kecepatan objek (v) dan
berbanding terbalik dengan jari-jari lintasan.
5. Gaya Pegas
Yaitu gaya atau kekuatan lenting
suatu pegas untuk kembali ke posisi atau bentuk semula
Komentar
Posting Komentar